Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Saturday, August 22, 2009

6 Langkah Bersihkan Virus Deadlock secara Manua

1. Disable [System Restore] selama proses pembersihan. Masuk menu Start>>Control Panel>>System>>System Restore>>Pilih turn off
2. Matikan proses virus yang aktif di memori, gunakan tools pengganti Task Manager, seperti Process Explorer, kemudian matikan proses yang mempunyai nama mysql.exe dan apache.exe

Silahkan download tools tersebut di url berikut:
http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb896653.aspx

3. Agar virus ini tidak dapat aktif kembali sebaiknya blok file tersebut agar tidak dapat di eksekusi dengan mendaftarkan pada Software Restriction Policies. Fitur ini hanya ada pada komputer dengan sistem operasi Windows XP Professional/Windows Server 2003/Windows Vista dan Windows Server 2008, dengan cara:

- Klik menu [Start]
- Klik menu [Run]
- Pada kotak dialog RUN, ketik perintah SECPOL.MSC kemudian klik tombol [OK]
- Setelah muncul layar Local Security Settings, klik kanan pada menu Software Restriction Policies lalu klik Create New Policies
- Pada menu Software Restriction Policies, klik Additional Rules
- Klik kanan pada Additional Rules, kemudian pilih New Hash Rule..., kemudian akan muncul layar New Hash Rule
- Pada kolom File hash klik tombol Browse kemudian arahkan ke direktori [C:-Windows-system32-apache.exe]
- Kemudian klik tombol [Open]
- Pada kolom Security level pilih [Disallowed]
- Pada kolom description boleh di isi atau dikosongkan saja
- Klik tombol [Apply]
- Klik tombol [Ok]

Catatan:
Jika komputer Anda tidak terinstall Windows XP Professional/2003 Server/Vista/2008 lewati langkah ini.

4. Hapus string registry yang sudah diubah oleh virus. Untuk mempercepat proses perbaikan salin script di bawah ini pada program notepad kemudian simpan dengan nama repair.inf kemudian jalankan file tersebut dengan cara
- Klik kanan file repair.inf
- Klik [Install]

[Version]
Signature="$Chicago$"
Provider=Vaksincom

[DefaultInstall]
AddReg=UnhookRegKey
DelReg=del

[UnhookRegKey]
HKLM, Software-CLASSES-batfile-shell-open-command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software-CLASSES-comfile-shell-open-command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software-CLASSES-exefile-shell-open-command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software-CLASSES-piffile-shell-open-command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software-CLASSES-regfile-shell-open-command,,,"regedit.exe "%1""
HKLM, Software-CLASSES-scrfile-shell-open-command,,,"""%1"" %*"
HKLM, SOFTWARE-Microsoft-Windows NT-CurrentVersion-Winlogon, Shell,0, "Explorer.exe"
HKLM, SYSTEM-ControlSet001-Control-SafeBoot, AlternateShell,0, "cmd.exe"
HKLM, SYSTEM-ControlSet002-Control-SafeBoot, AlternateShell,0, "cmd.exe"
HKLM, SYSTEM-CurrentControlSet-Control-SafeBoot, AlternateShell,0, "cmd.exe"
HKCU, Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Policies-Explorer, NoDriveTypeAutoRun,0x000000ff,255
HKLM, SOFTWARE-Microsoft-Windows-CurrentVersion-policies-Explorer, NoDriveTypeAutoRun,0x000000ff,255


[del]
HKCU, Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run, apache
HKLM, Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run, mysql

5. Hapus file induk virus yang ada di direktori

- C:-Windows-system32-apache.exe
- C:-Windows-system32-mysql.exe

6. Untuk pembersihan optimal dan mencegah infeksi ulang, install dan scan dengan menggunakan antivirus yang up-to-date.

Anda juga dapat menggunakan Norman Malware Cleaner, silahkan download tools tersebut di alamat berikut http://www.norman.com/support/support_tools/58732/en-us

Catatan:
Jika komputer yang terinfeksi Deadlock ini tidak dapat melakukan booting Windows dengan muncul pesan error NTLDR Is Missing sebaiknya lakukan install ulang, sedangkan untuk data yang telah dihapus silahkan Anda recovery dengan menggunakan software recovery seperti GetData Back/Easy Recovery/Recovery my Files, tetapi hal ini tidak akan menjamin semua data akan dapat diselamatkan.

Perlukah Memasang Antivirus di Ponsel

Apakah ancaman virus pada ponsel benar-benar nyata? Perlukah membeli antivirus untuk ponsel? Sejumlah analis menganggap itu hal mubazir.

Kendati beredar kabar bahwa hacker-hacker Ukraina telah berusaha membobol iPhone dan mencuri data, semua itu dinilai masih isapan jempol.

Mengapa begitu? Menurut Bob Tedeschi, pengamat teknologi dari New York Times, karena para pembikin virus itu tak mampu mengikuti perkembangan software yang diluncurkan oleh Apple untuk iPhone. Apple selalu rutin menambal lubang-lubang softwarenya dengan meluncurkan software versi baru.

Hal itu ternyata berlaku juga bagi ponsel-ponsel keluaran Nokia yang notabene memakai sistem operasi Symbian. Nokia adalah raja ponsel dunia, kecuali di Amerika Serikat. Sejauh ini juga belum terdengar adanya serangan virus terhadap ponsel Symbian.

"Adanya malware dalam ponsel tampaknya belum menjadi serangan nyata," kata Mikko H. Hyppponen, kepala riset produsen antivirus F-Secure. Mikko telah membuat produk untuk mendeteksi dan membuang virus dari komputer maupun peranti mobile.

Salah satu cara para produsen mencegah virus adalah dengan menyeleksi software yang dipasarkan. Contohnya, pada iPhone atau BlackBerry. Bila ada lembaga yang ingin membuat software berbasis kedua sistem operasi yang dimiliki kedua ponsel itu mereka harus menyerahkan softwarenya ke Apple dan Research in Motions, produsen BlackBerry. Mereka akan menyeleksi software mana yang boleh dijual melalui toko resmi mereka. Semua software untuk iPhone memang hanya dijual melalui situs milik Apple, yakni iTunes.com. Sedangkan software untuk BlackBerry dijual melalui toko online RIM.

Produsen ponsel berbasis Windows, yakni Microsoft melakukan hal serupa, tapi hanya pada toko-toko tertentu seperti Handmark.com, Handango.com atau BestBuy.com. Software di sana dijamin bebas virus atau malware.

Virus "Deadlock", Pesannya Positif tapi Hancurkan Komputer

Pesannya terdengar positif dengan kata-kata yang membangkitkan patriotisme. Namun, jangan terbuai kata-kata manis yang dibawa sebuah virus komputer lokal baru bernama Deadlock. Simak pesan tersebut berikut ini.

Bebaskan Negeri kami Indonesia dari Terorisme, Anarkis, dan KKN (Kolusi, Korupsi & Nepotisme) pada Kubu Pemerintahan Republik Indonesia (Sipil, TNI & Polisi) serta Tangkap, Berantas dan Penjarakan ? Tanpa Kecuali. Bersihkan Negeri kami dari Portitusi, Perjudian dan Kejahatan Sosial. Merdekakan diri kami dari Kemiskinan, Kesengsaraan dan Ketidakadilan! Bersama Partai Demokrat ? SBY & BOEDIONO, Bersama Membangun Indonesia Adil, Makmur & Sejahtera

Atas Nama Bangsa Indonesia
Pangeran DEADLOCK

I?m Everyone, but NoOne
I?m Everything, but NoThing
I?m Everywhere, but NoWhere

Jika komputer Anda tiba-tiba menampilkan sebuah gambar dengan pesan tersebut (lihat gambar 1), Anda disarankan untuk segera ambil tindakan. Pasalnya, komputer Anda sudah diserang virus yang aktif dan mematikan.

Virus tersebut akan menampilkan pesan tersebut dalam desktop yang telah diambil alih. Biasanya pesan ini hanya akan muncul pada waktu yang ditentukan. Seiring dengan munculnya pesan ini, maka semua file yang ada di semua drive akan dihapus, termasuk program dan file system Windows.

Jadi, kalau Anda melihat pesan ini pada komputer Anda, kemungkinan sudah terlambat karena sebentar lagi data di komputer Anda akan dihancurkan. Seperti peribahasa "air tenang menghanyutkan", rupanya di dalam bisunya virus ini menyimpan bom waktu di komputer korbannya yang akan diaktifkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Puncaknya, pada tanggal 12 dan 13 nanti, Deadlock akan membuat komputer Anda benar-benar deadlock alias dihancurkan semua datanya, baik data di seluruh harddisk, flashdisk, maupun file-file Windows sehingga menampilkan pesan "NTLDR is Missing".

Kenali cirinya

Virus ini sebenarnya masih masuk ke dalam keluarga Visual Basic yang dikompresi dengan menggunakan program Petite 2.x dengan ukuran sekitar 80 KB. Ikon yang digunakan juga tidak disamarkan, tetap menggunakan ikon aplikasi dan kemungkinan berasal dari salah satu kota di Kalimantan (Samarinda).

Jika virus ini aktif di komputer, ia akan membuat beberapa file yang akan dijalankan pada saat komputer dinyalakan.
- C:-Windows-system32-apache.exe
- C:-Windows-system32-mysql.exe

Pemilihan nama apache dan mysql kemungkinan bertujuan menyamarkan dirinya sebagai program populer Apache dan Mysql. Agar file tersebut dapat aktif secara otomatis pada saat komputer dinyalakan, ia akan membuat beberapa string pada registry berikut:
-HKEY_LOCAL_MACHINE-SOFTWARE-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run
-mysql = C:-Windows-system32-mysql.exe
-HKEY_CURRENT_USER-SOFTWARE-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run
-apache = C:-Windows-system32-apache.exe

Virus ini cukup cerdik dalam mengelabui pengguna. Pengguna tidak akan curiga jika sebenarnya komputer tersebut telah terinfeksi karena tidak ada tanda-tanda yang biasa dilakukan oleh virus lokal lainnya, seperti disable Task Manager / MSConfig / Regedit atau Folder Options, selain itu file yang dibuat juga tidak mencurigakan karena seolah-olah merupakan program Apache dan MySql. Pengguna baru sadar bahwa komputer telah terinfeksi virus pada saat terlambat, yang kala itu akan muncul pesan dari pembuat virus yang kemudian diikuti dengan munculnya pesan "error Windows file Protection". Hal ini menandakan bahwa ada suatu program yang berusaha untuk menghapus file system Windows.

Virus ini akan aktif secara otomatis setiap kali pengguna mengakses suatu drive/flash disk dengan memanfaatkan autorun Windows dengan membuat 3 buah file, yakni:
-[Desktop.ini] yang berisi script untuk menjalankan file [folder.htt]
-[Folder.htt], berisi script untuk menjalankan file utama yakni [flashguard.exe]
-[Flashguard.exe] merupakan file induk yang akan di jalankan.

Flashdisk merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan oleh pengguna. Hal inilah yang akan dimanfaatkan oleh sebagian bahkan boleh dibilang semua virus untuk menyebarkan dirinya. Hal ini juga akan dilakukan oleh virus Deadlock dengan cara membuat beberapa file berikut.
-Desktop.ini
-Folder.htt
-Flashguard.exe

Bom waktu

Virus Deadlock laksana bom waktu yang akan menghancurkan komputer target pada waktu yang telah ditentukan. Virus ini akan menjalankan aksinya setiap tanggal 12-13 sekitar pukul 08.00-09.00 setiap bulan dengan cara MENGHAPUS SEMUA FILE/DATA TERMASUK FILE SYSTEM WINDOWS yang ada di semua drive termasuk di media flashdisk dengan menggunakan perintah cmd.exe /c del /f /s /q /a dan cmd.exe /c rd /s /q sehingga, jika komputer tersebut di-restart, maka akan muncul pesan "error".

Jadi, cara terbaik untuk mengantisipasinya, jangan lupa melakukan back-up data. Untuk mencegah terinfeksi virus ini, Anda disarankan menggunakan program antivirus yang dapat mendeteksi virus ini dengan baik.

Menurut pengetesan Lab Vaksincom, saat ini virus yang terdeteksi oleh Norman sebagai Deadlock belum terdeteksi oleh mayoritas antivirus yang ada di Indonesia, baik antivirus lokal maupun antivirus mancanegara. Norman Endpoint Protection mendeteksi virus Deadlock sebagai Tibs.DKKR.

Jika Anda menginginkan data Anda yang menjadi korban Deadlock ini kembali, jangan sekali-kali menginstal ulang OS Anda ke harddisk yang mengandung data Anda yang hilang tersebut. Lakukan proses recovery data penting dengan menggunakan aplikasi data recovery dan metode yang benar.

Jika Anda menginstal ulang OS Anda ke harddisk yang mengandung data yang ingin Anda selamatkan, kemungkinan keberhasilan recovery akan sangat rendah. Jika Anda tidak berpengalaman pada data recovery dan ingin mendapatkan bantuan data recovery profesional dengan harga yang reasonable, silakan hubungi divisi Data Recovery Vaksincom di e-mail info[at]vaksin.com.

Saturday, August 8, 2009

HTTPS

https adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. Ditemukan oleh Netscape Communications Corporation untuk menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi dan penggunaan dalam komersi elektris.

Selain menggunakan komunikasi plain text, HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port HTTPS adalah 443.

Tingkat keamanan tergantung pada ketepatan dalam mengimplementasikan pada browser web dan perangkat lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian yang aktual.

Oleh karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan dimulai dengan ‘https://’ bukan dengan ‘http://’

Kesalahpahaman yang sering terjadi pada pengguna kartu kredit di web ialah dengan menganggap HTTPS “sepenuhnya” melindungi transaksi mereka. Sedangkan pada kenyataannya, HTTPS hanya melakukan enkripsi informasi dari kartu mereka antara browser mereka dengan web server yang menerima informasi. Pada web server, informasi kartu mereke secara tipikal tersimpan di database server (terkadang tidak langsung dikirimkan ke pemroses kartu kredit), dan server database inilah yang paling sering menjadi sasaran penyerangan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.